[Lore - Intro] Tiga yang Berkuasa

Para pelayan memasuki ruangan makan sembari mendorong kereta dan membawa empat buah hidangan berbeda.

Sepasang wanita dengan ceria menunggu makanan mereka. Caesar salad untuk si kakak, sebuah gelas besar vanilla blue gellato untuk sang adik,  Rissotto ikan dan rempah untuk pria dengan kepala besi dan Steak sapi yang sangat raw dengan saus anggur merah yang bahkan membuat para pelayan mempertanyakan selera raja wanita mereka.

Tidak ada suara selain tepukan tangan Soraya seraya ia menerima es krimnya. Ibnu Rasyid sudah langsung mengambil potongan ikan yang tersaji di atas piringnya sekaligus memeriksa konsistensi tekstur rissotto-nya, sementara sang raja, Mellow, masih tetap menjaga posisinya di tengah meja terpanjang sembari memandangi tingkah polah para tamu.

Mereka berempat hadir karena memiliki bisnis yang penting, tetapi setiap dari mereka mencoba sabar hingga para pelayan meninggalkan ruangan, setidaknya  tiga dari mereka.

"Hhhnnngggh!" Keheningan dipecahkan oleh suara Soraya yang sedang asyik menikmati es krimnya. Para pelayan berusaha menahan tawa mereka sesaat sebelum meninggalkan ruangan.

Suara pintu ruang makan ditutup adalah aba-aba bagi para pembesar untuk memulai pembicaraan mereka.

"Bagaimana hidangannya?" Mellow mulai mengangkat perangkat makannya, memotong dan menusuk daging steak hidangannya.

"The best!"

"Saya tidak punya indra pengecap, tapi yah, menarik." 

"Seperti yang diharapkan dari Raja Esmetas."

Miranda mengelap mulutnya setelah memasukkan sepotong selada dan mulai berbicara, "Aku ingin kalian semua melihat ini!"

Miranda lalu melihat ke arah Soraya yang masih menikmati es krimnya. gadis itu tidak menghiraukan petunjuk sang kakak. Miranda membatuk, Soraya tetap menikmati es krimnya. Sang  kakak menepuk pelan kepala Soraya, barulah ia sadar apa yang harusnya dilakukan.

Soraya mengambil dua buah berkas di samping tempat duduknya dan memberikan satu-satu kepada Raja Mellow dan Ibnu Rasyid.

Setiap dari mereka membaca apa yang diberikan oleh Soraya, Sebuah proposal tentang perhelatan balap dan tempur yang mengundang para peserta dari semesta tak terbatas. Selain tanda tangan Miranda ada juga penyerahan kuasa dari penyelenggara sebelumnya, Mellow tidak bisa membaca jelas coretan ceker ayam tersebut, ia melihatnya seperti jancuk dan asu.

"Kau ingin menggelar ini di kerajaanku?" tanya Mellow,

"Dan memakai beberapa alat saya untuk sarana dan prasana?" Ibnu Rasyid juga mengulang isi proposal tersebut. "Apa untungnya buat kita melayani, permainan di waktu senggang seperti ini?"

Pertanyaan Mellow membuat Miranda sekali lagi menghentikan kunyahannnya. ia menatap lekat-lekat kepada Soraya lalu Ibnu Rasyid, sebelum meyakinkan motivasi mereka.

"Bagaimana aku mengatakannya yah? Sesuatu yang ada di kerajaan Gwenevere, tapi hanya bisa dikumpulkan oleh mereka yang berhak memilikinya. Perhelatan ini justru cara bagus mencari siapa yang 'berhak' atas 'hadiah' tersebut bukan?"

Ibnu Rasyid menjatuhkan sendok dan garpunya, dan wajah Mellow memperlihatkan sebuah senyum nakal yang jarang dilihat bahkan oleh orang tuanya sendiri.

"Hehehe ... menarik. Baiklah, aku memberikan izin, asal kaujamin tidak ada rakyatku yang terganggu dengan event ini."

"Saya akan mempersiapkan fasilitasnya."

"Aku juga perlu tenaga kerja untuk merekrut para peserta. Tentunya gerbang dimensi Hadyatha Grup mampu mengirim mereka ke semua ke berbagai realitas tak terbatas bukan? Aku sendiri sudah mempersiapkan orang-orangku untuk menjadi perekrut, tentu saja aku tidak keberatan kalau kalian ingin membantu" jelas Miranda.

"Beberapa robot saya bisa juga membantu untuk merekrut."

"Tentu saja, para ksatria wanitaku juga bisa membantu untuk merekrut"

"Jangan lupa untuk menawarkan intensif bagi calon peserta untuk ikut serta, sayangnya aku hanya bisa memberikan mereka hadiah berupa uang."

"Saya sanggup memberikan mereka alat sains apa saja yg mereka inginkan dan ada di katalogku. Bahkan membangkitkan dan mengkloning ulang orang bukan menjadi batasan"

"Siapa yang bakal menolak hutang budi dari kerajaan Gwenevere?"

"Menarik, melihat dua tokoh besar sangat antusias mendukung perhelatan ini!"

"Kakak!"

Miranda dengan sengaja menyinggung perubahan sikap mereka saat ini, seperti anak kecil yang tengah diperlihatkan Kinder Joy. Kalimat itu tentu saja membuat Ibnu Rasyid dan Mellow kembali ke ekspresi stoic mereka.

"Saya akan membuka gerbang dimensi sore ini, bisakah kalian mempersiapkan agen perekrut secepatnya? Sayangnya mesin itu memerlukan banyak energi dan setidaknya saya hanya bisa menyalakan mesin itu secara terus-menerus paling lama 10 hari, cukupkah?"

Miranda dan Mellow tidak memberikan keberatan mereka.

"Ini makan siang yang penuh hasil menurutku. Rajaku, Tuan Rasyid.

"Kita akan bertemu lagi dalam 10 hari ke depan. dan aku akan memberikan proposal mengenai putaran pertama laga kita ini!"

Miranda berdiri dari kursinya, melihat sang kakak, Soraya segera menenggak habis sisa es krim yang ada di gelasnya.

"Rajaku." Ibnu Rasyid juga berdiri dari kursinya dan berpamitan kepada Raja Mellow.

Sang raja mengangguk kecil, ia tetap menikmati steak mentahnya.

Begitu para tamu keluar, seseorang yang tadinya tak terlihat keluar dari balik singgasana Sang Raja.

"Berapa Ksatria Esmetas yang akan kita serahkan sebagai perekrut, Rajaku?" Seperti Raja Mellow, para Ksatria di Esmetas semuanya wanita.

"SEMUA, pastikan kau merekrut sebanyak mungkin melebihi jumlah peserta yang direkrut si gila uang dan kepala besi itu!

"Mengenai insentifnya, pastikan kekuatan dan otoritas kerajaan kita akan membantu keinginan mereka dengan pemerintahan mereka, apapun yang bisa Kerajaan Esmetas lakukan, aku pastikan mereka akan mendapatkannya. Asalkan mereka memberikan apa yang aku mau!"

"Rajaku!" seperti ninja, wanita tersebut menghilang setelah bertekuk lutut di depan titah Sang Raja.

"Tidak kusangka, si gila uang itu dapat cara yang menarik untuk memancing harta karun itu keluar!"


BERSAMBUNG

Komentar

  1. Agak bingung siapa yang ngomong apa karena belum akrab dengan tokoh-tokohnya. Tapi okelah. Akhirnya dimulai juga. Semoga sukses perhelatan kali ini

    BalasHapus
  2. Raja wanita? Dimana-mana ga ada Raja yang berjenis kelamin wanita. itu terlalu rancu. Kalau penguasanya wanita jelas penggunaannya adalah Ratu.

    #kutaktahanMengomentariHalIni

    BalasHapus
  3. There are King, and Queen
    There are Tsar, and Tsarina
    There are Emperor, and Empress

    but.

    There is only one
    PHARAOH
    #ApaSih

    BalasHapus

Posting Komentar

Entri terbaru

Tampilkan selengkapnya