[Lore Pre-Perempat Final] Harta, Delapan Buah Harta


Lima buah permata berjejer di sebuah pedestal di atas meja panjang. Meja makan yang sama dimana lima puluh hari yang lalu keempat sosok yang menggelar perhelatan Battle of Realms juga berkumpul.

Kelima permata yang disebut harta esmetas ini tersusun dengan rapi di sebuah altar berbentuk lingkaran mengisi lima dari antara delapan celah yang tersusun. Kelima permata itu masing-masing memancarkan warna yang berbeda.

“Aku tidak pernah menyangka jika mereka berdelapan hadir secara dekat seperti ini, mereka memancarkan cahaya indah seperti ini.” Soraya terus memandangi dan terpukau dengan kelima permata tersebut.

Tidak, Soraya tidak salah hitung saat ia menyebut angka delapan. Karena saat ini, Tricia, Kakaknya dan juga Rasyid masing-masing membawa ke ruangan ini, Harta yang mereka miliki sendiri.

“Jadi, sesuai kontrak. Kini kalian juga harus menyerahkan permata kalian kepadaku bukan?” Rasyid maju dan memasukkan permata berwarna perak masuk ke dalam salah satu celah yang ia berada di dalam altar tersebut.

“Kalau kau pikir mewakili kelima petarung dari antara delapan besar sudah menjamin kemenangan, kau meremehkanku Tuan Rasyid.”

Dengan sinyal tangan dari Raja Gwennevere, Tricia maju meletakkan salah satu permata kerajaan berwarna biru lazuli ke dalam altar.

“Tsk, aku harus bersandar kepada anak kecil dan seorang teroris...” suara pecahan permen terdengar nyaring saat Miranda menggeram dan menjalankan giliran dia meletakkan  permata miliknya yang berwarna emas.

“Tuan Rasyid...” Raja Mellow melemparkan pandangan kepada Rasyid, “... Bagaimana tanggung jawabmu dengan ratusan peserta yang sedang dalam keadaan koma itu?”

“Maafkan saya rajaku, saya tidak mengira materialisasi Harta digital ke ranah nyata memakan begitu banyak energi sehingga terjadi server hang seperti ini. Tapi saya jamin, sebelum turnamen ini berakhir mereka akan bisa kembali mendapatkan kesadaran mereka.”

“Jadi, selain insiden ini, tidak ada hal aneh lain lagi yang akan terjadi kan?” Tanya Miranda kepada sang penyedia sarana dan prasarana tersebut.

Well, mengingat janji dan yang tertulis di proposal kita mengenai jalannya turnamen ini untuk delapan besar, Justru akan ada banyak hal aneh yang akan terjadi lagi.”

Miranda menepuk kepalanya sendiri, Mellow membenamkan wajah di balik kepalan tangannya, ia melupakan ide gila yang ditulis oleh Miranda dalam proposal pergelaran turnamen ini.”

“Mana mereka, suruh mereka masuk!”

Tricia berjalan menuju pintu besar masuk di ruang makan tersebut dan mempersilahkan masuk kedelapan peserta yang tersisa dari insiden server hang  pada ronde kelima.

“Ngomong-ngomong tentang ronde selanjutnya, kepala kaleng baca ini!” Soraya menyerahkan seberkas

“Kau juga nona Soraya? Jangan sampai nona cantik yang satu ini mewarisi mulut kasar kakaknya dong.” Rasyid menerima berkas itu yang berisikan mengenai ronde selanjutnya.

“Ahh, sesuai dugaan, Nona Miranda tidak memberikan aku kebebasan sebagai sponsor mayoritas para peserta. Tapi bukan tempatku untuk protes, semua sudah memiliki tugasnya masing-masing.”
Rasyid menekan rasa kesalnya saat melihat empat dari lima petarungnya diadu satu sama lain untuk saling mengeliminasi.

“Berbahagialah, kalian berdelapan yang lulus ke ronde perempat final, kalian masing-masing akan dianugrahkan sebuah permata, Harta Esmetas dan kalian akan bisa menggunakannya semau kalian dalam setiap pertandingannya, kumpulkan juga milik lawan kalian dan setelah terkumpul delapan di babak Final serahkan kepada sponsor kalian untuk ditukarkan dengan hadiah tambahan yang kalian inginkan”

Dengan pelantangnya Soraya menyuruh peserta satu demi satu mengambil Harta Esmetas dari altar lalu menjelaskan kepada mereka apa guna masing-masing harta, sebaiknya digunakan di tempat pribadi ataupun saat-saat terdesak.

“Sekarang kalian ikuti saya menuju ke Arena ronde selanjutnya!”

“Rajaku...” Soraya, Miranda, Rasyid, dan juga beberapa peserta yang mawas diri mengundurkan diri dengan formal kepada Raja Mellow. Ia sendiri tidak begitu peduli dengan mereka, ia hanya berharap satu peserta, Wanita dengan penutup janggut itu mampu bertahan hingga final dan mengumpulkan harta Esmetas untuk Kerajaannya.

Bersambung ke:
Syarat dan Ketentuan Perempat Final
Lore Semifinal


Komentar