[Lore Pre-R3] Harta, Siege of Blackz Desert

NGSR SIDE
Utara pink, barat pink, dan timur putih.
Kombinasi yang diperlukan agar tiang-tiang parkir pembatas jalan di sisi timur laut menara Bebal muncul dari dalam tanah. Tiang yang biasanya menjadi alat untuk menghentikan keluar masuk kendaraan ke gedung pemerintahan.
Saat terjadi di kondisi dimana peserta yang tengah berebut mengganti warna lampu jalan itu. Maka ada saatnya tiang-tiang terebut muncul.dari dalam tanah.
Dan di tiang ke delapan dari dua puluh tiang tersebut memiliki permukaan yang berwarna biru. Sedikit pemeriksaan struktur dan Rasyid mendapati cara agar ia menggeser sebuah bagian tiang yang seperti pintu rak dan menemukan sebuah permata biru laut di dalamnya.
Mengangkatnya ke udara ia membisikkan kata yang sama dengan yang diucapkan Miranda sebelumnya.
“Aku ingin…”
Seketika itu juga permata yang dipegang Rasyid menyala biru berkilauan.
“Harta esmetas Negara Nomi geto dase!”
Ia mengangkat benda itu dengan satu tangan lurus ke udara. Berpose seperti kurcaci maskot Nintendo waktu mendapatkan barang.
“Catatan pribadi maintenance firmware auto-translate dalam tubuh sendiri” ia tidak tahu mengapa setelah memegang permata itu terjadi kesalahan sirkuit dalam sistem operasinya.
Sekarang dirinya harus meninggalkan lokasi dan kembali bertugas menjadi pembawa acara.
Ia meninggalkan susunan komando kepada tubuhnya agar kembali ke kantor utama NGSR Industries dan menyimpan Harta ini tepat di sebelah harta esmetas lainnya yang sudah ia miliki.
Lalu kesadaran utamanya kenbali kepada tubuh Rasyid lain yang tengah masuk ke dalam subrutin sport caster berada di samping Soraya mengomentari pertarungan yang terjadi di atas Menara Bebal.
“Dan yak, peserta [Redacted] berhasil menyalakan saklar pink ketiganya zetelah membuat lawannya pingsan. Selamat atas keberhasilannya melaksanakan tugas dalam…. 13 meniit 44 detik.“ Soraya mengakhiri penjelasan pertandingan tersebut.
“Jangan kemana-mana kami akan kembali ke set perlombaan berikutnya setelah pesan-pesan berikut ini!” Rasyid kembali tepat saat subrutinnya baru saja mengakhiri tugas menjadi sport caster.
“Dan…. CUT! Istirahat 7 menit sebelum kita kembali ke penayangan!” perintah sutradara yang tak penting hingga namanya saja tidak terdaftar di ingatan Rasyid.
Soraya membuka smartphonenya, sedangkan Rasyid sibuk mensortir data  pertandingan yang terjadi selama dia meninggalkan tubuh yang ini.
“Oh yak kak Rasyid ini ada pesan dari Kak Miranda di hape aku. Dia bilang, secara gak resmi agar kakak menyiapkan 1600 super deformed puppet clone dan pesawat angkasa yang bisa nampung 1000 jiwa.”
Rasyid terdiam mendengar jumlah pesanan itu dan juga pikirannya serius mencari model pesawat angkasa yang diminta.
“Soraya gak salah baca kan?”
“Nih cek aja sendiri!” Soraya menyerahkan smartphone-nya kepada Rasyid dan, yah gadis itu tidak salah baca.
Lalu tambahan teks masuk lagi dari Miranda.
[Invoicenya menyusul h-3 seperti biasa, kakak cuman pengen Rasyid siap akan pesanan skala besar seperti ini.]
Seandainya tubuhnya mampu mengeluarkan enzim. Ia sudah pasti meneteskan liur di atas smartphone Soraya.
Apa yang dipikirkan oleh wanita itu?
Tidak terpikir sama sekali oleh rasyid putaran ketiga seperti apa yang direncanakan oleh Miranda.
Gwenevere Side – seminggu kemudian
“Rekonstruksi perang Gurun hitamz?”
Suara tawa Mellow meledak di ruang kerjanya.
“Ini menarik, aku akan hadir untuk menyaksikan ini. dua ronde sebelumnya tidak semeriah yang satu ini!”
“Ra—Rajaku? Apakah anda yakin?” Tricia terkaget dua kali saat ini.
Ia tidak menyangka bahwa sang Raja bisa tertawa lepas, dan kali ini bersikap peduli dengan perhelatan ini.
“Kau sudah lama mengenalku Tricia, kau pikir aku akan bergerak tanpa arti?”
Tricia terdiam di tempat ia tidak tahu apa yang dimaksud oleh Rajanya.
Raja Mellow menyanderkan punggungnya di kursi kerajaan sembari.menutup matanya, wajah tidak memperlihatkan kalau ia tengah bersantai melainkan seperti berfokus kepada sesuatu yang tak dapat dijelaskan Tricia.
“Lima buah harta telah menampakkan dirinya, dua di tangan kepala kaleng, dua di tangan si gila uang, dan yang terakhir tentu saja punyaku…” ia membuka mata kembali ke posisi anggunya di atas kursi kerja, “… sudah saatnya kan aku mengambil jatahku juga.”
Tidak ada laporan dari para ksatrianya yang terlibat dalam perhelatan mengenai Harta kepada Tricia, tapi sang raja mengetahui hal seperti ini?
“Aku adalah salah satu orang terpilih oleh para harta itu. Beda dengan mereka yang mendapatkan harta dengan cara intimidasi atau menyuap. Aku bisa merasakan lokasi para harta, sayangnya aku tidak memiliki waktu untuk mencari mereka di sela-sela mengurusi kerajaanku.”
“Tapi aku tidak bisa membiarkan kedua oportunis itu memiliki keuntungan di atasku. Aku akan menghadiri putaran ini, serta siapkan dirimu karena kau akan menginfiltrasi dan mengambil harta esmetas Gurun Hitamz saat ia menampakkan diri.”
Mendengar itu Tricia memberikan jawabannya, “Titahmu, Rajaku!”
Hadyatha Side
Miranda mengunyah permennya keras-keras, suara retakan itu terdengar begitu jelas di ruangan meeting Gedung Hadyatha tersebut.
Soraya dan para bawahannya mengerti bahwa kebiasaan aneh tersebut adalah pertanda bahwa mood Miranda saat ini sangatlah buruk.
“Aku harusnya tidak mempercayai Rasyid begitu saja!” kalimat itu sudah diucapkan Miranda ketujuh kalinya hari ini. Curiga dengan kegagalan dia mengoleksi Harta di putaran kedua Miranda menugaskan detektif swasta untuk.mencari akar permasalahannya, hasilnya ia mengetahui bahwa skema dan cetak biru yang dikirim oleh Rasyid adalah hasil suntingan.
“Sabar kak, kita masih bisa mendapatkan kesempatan lainnya.”
Bukannya tenang Miranda mengambil lagi sebatang permen lolipop dan segera memcahkan bola permen itu di dalam mulutnya.
“Iya, Bos kita masih belum tahu apa yang harus para peserta lakukan di putaran ketiga ini.”
Miranda segera memutarkan pandangan mencari buku sejarah yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu melemparkannya kepada wajah bawahannya itu.
“APA YANG KAU TIDAK MENGERTI DARI REKONSTRUKSI ULANG PERANG GURUN HITAMZ?!”
Soraya melihat kakaknya mengamuk, seperti refleks ia segera membuka sebuah lolipop baru dan menusukkannya ke mulut sang kakak.
“Bagi dua peserta, kasih 10 sepuluh puppet, perang besar. Tugas: ngambil bendera musuh, cukup jelas?!”
Tidak ada yang menggeleng, mereka takut mendapat perlakuan seperti rekan kerjanya yang masih memegang mukanya sembari kesakitan.
“Bagus kalian semua pintar, gak seperti saya!” Miranda berjalan penuh energi kemarahan meninggalkan ruang meeting.
Tetapi, selangkah sebelum ia sepenuhnya keluar ia berbalik dan menunjukkan ekspresi penuh keisengan.
Syukurlah kakak sudah mulai tenangan.
“Kamu dan Rasyid yang akan jadi benderanya!”
“Eh, eeh, EEEEEEHHHHH?”
Bersambung ke:
Canon pre-R4

Komentar

  1. Woah, jadi rebutan bendera a la festival olahraga jejepangan gitu? Dan benderanya Soraya dan Rasyid?! Pasti bakal seru banget.

    BalasHapus

Posting Komentar