[Ronde 1] Gubbins Lollygag - I

By: Aesop Leuva
0.
Jauhi dunia luar, atau sesuatu yang sangat buruk akan menimpa semua orang.
Itu hukum kuno bangsaku.
Bangsa yang selalu hidup mengasingkan diri.
Kemudian, aku pergi ke dunia luar. Dan kalian malah menyusulku.
Aku sungguh minta maaf.
Namaku Gubbins Lollygag. Kehidupanku bakalan sulit (menyenangkan!).


1.
Wanita seksi di depan garis start mengibaskan kain hijau. Tanda dimulainya balapan-tarung ini. Gubbins memacu Flibbertigibbet menggunakan kecepatan penuh.
Kurang dari semenit ia sudah meninggalkan seratusan peserta lain, pijakan pasir putih, menuju rerumputan di bagian paling timur pulau, bersama seorang penumpang gelap yang awalnya hinggap di Floccinaucinihilipilification.
Ia melewati pepohonan tebal di jalur jurang yang licin. Melompati bagian-bagian bukit yang menanjung, menerobos semak-semak, dan berkelit menghindari dahan atau tumpukan bebatuan.
Permukaan hutan jatuh melandai pada tepiannya yang terkikis air laut sampai nyaris curam berongga, sebelum akhirnya kembali menanjak menuju padang rumput.
Angin besar berembus dari tenggara.
Masih melesat di pinggiran pulau, Gubbins berhasil melewati padang rumput. Melanjutkan ke wilayah berbatu. Medan terjal, berakhir di kaki tebing tinggi.
"Whoa!" Gubbins menahan tubuh perempuan yang nyaris terlempar dari punggung Flibbertigibbet. "Perhatikan peganganmu, penumpang gelap! Jangan di bulu-bulu Flibbarf tapi di akar! Lalu, tetaplah menunduk di balik dinding uang Floccile! Oke? Dengar aku? Kita akan semakin cepat dan mendaki!"
Perempuan itu—sekujur tubuhnya seperti bayangan dan hanya memiliki mulut lebar bergigi runcing di tengah perutnya—tidak menjawab.
Flibbertigibbet menggunakan cakar untuk mendaki tebing. Sangat cepat, tanpa hambatan, ia tiba di puncak. Gubbins turun bersama penumpang gelap. Tersenyum menyentuh bendera finis, lalu berjingkrak-jingkrak bahagia di depan peti harta karun.


2.
Kristal biru muncul dari dalam peti. Kemudian membentuk menjadi dua penari heboh.

Khusus tiga pemenang pertama~ wayawunder~
Kita persembahkan tarian ini~
Selamat~! Vivawayawunder~

Gubbins tercengang. Bertepuk tangan.
Kedua penari melakukan pose final, memberikan sesuatu pada Gubbins, lalu menghilang.
Gubbins dapat dompet yang ada gantungan kuncinya.
Ia mengangkat benda itu seperti mengangkat mahkota kaca. Mata berbinar. Lalu teringat perempuan bayangan di sampingnya.
"Silakan, penumpang gelap. Giliranmu."
Perempuan itu tidak merespons.
"Kau yakin?"
Masih bergeming.
Gubbins menunggu dua detik, lalu mundur, dan menaiki Flibbertigibbet.
"Senang bisa berbagi lima menit denganmu, penumpang gelap." Gubbins memutar tubuh tunggangannya. "Nah, ini dia, Flibbarf! Ayo kita nikmati perlombaannya!"
Flibbertigibbet melenguh bersemangat. Makhluk serupa kucing besar dengan down syndrome itu menuruni tebing. Bukannya masuk melalui pilar teleportasi, kembali ke hotel. Karena sebenarnya Gubbins sudah menyelesaikan ronde ini. Finis pertama dengan total waktu kurang dari empat menit.
Perempuan bayangan menjadi penumpang gelap lagi. Hinggap di Floccinaucinihilipilification.


3.
Setibanya di kaki tebing, perempuan bayangan sudah merosot dari Floccinaucinihilipilification. Duduk di samping Gubbins.
"Kau pasti sedang bosan, ya, penumpang gelap? Tak apa. Duduklah yang nyaman. Kita akan menjelajahi pulau."
Flibbertigibbet berlari santai. Melewati wilayah berbatu, melintasi padang rumput. Menuju tengah hutan.
Sekarang setelah tidak terburu-buru mencapai finis, Gubbins bisa leluasa merasakan sekitar.
Mendengar derap laju tunggangannya, rerumputan tinggi yang terbelah. Ledakan teredam dan rentetan tembakan di kejauhan. Sampai auman, lalu jeritan singkat yang terbawa angin.
Di langit siang di atasnya, sekawanan pteranodon melintasi terowongan awan. Berkaok lapar.
Gubbins menempelkan dagunya ke belakang kepala Flibbertigibbet yang hangat. Dua pohon tua yang paling mencolok, melengkung seperti gerbang menuju pusat hutan, semakin membesar seiring jarak seolah siap menelan mereka.
Keributan acak di udara juga terdengar paling jelas dan tajam saat ini. Tapi ketika dua pohon tua tadi dilewati, semua suara itu menghilang.
Flibbertigibbet berhenti.
Gubbins menyukai keheningan menggigit ini. Ia memerhatikan beberapa bangkai pohon besar. Tercerabut sampai akar, membusuk, menciptakan tanah kosong. Lalu tumbuhan berwarna hijau mengilap; bunganya yang merah menyala.
Terdengar derap langkah cepat dari balik pepohonan. Suara itu mendekat dan terus membesar. Tapi Gubbins tidak menyadarinya. Ia masih mengagumi bunga merah di seberang tanah kosong.
Ia baru tersadar saat perempuan bayangan tiba-tiba melompat dari Flibbertigibbet. Berlari ke arah semak tinggi yang bergoyang lantas terkuak.
Memperlihatkan sekumpulan makhluk yang tampak tergesa.
Ada serangga besar berwarna ungu, tiga manusia, dan satu—yang langsung bikin Gubbins membelalakkan mata—idyllicist. Seorang dari bangsanya.
Mereka semua naik di punggung makhluk serupa Flibbertigibbet, hanya saja bulunya emas keruh.
Berbagai kejadian berlangsung dengan cepat. Perempuan bayangan melompat gesit menjatuhkan manusia tertua dari tiga manusia yang ada. Mereka bergulingan di tanah.
Serangga ungu melesat mengejar, melancarkan serangan mencapit ke perempuan bayangan. Gubbins tepat waktu, melindunginya dengan menciptakan perisai uang kertas Floccinaucinihilipilification. Tapi lalu ia diterjang sampai terlempar dari punggung Flibbertigibbet oleh sesamanya. Idyllicist satunya.
Dan sebelum ada yang bisa melakukan apa pun lagi, separuh bagian tanah kosong di dekat mereka membuka. Bergeser ke atas seperti pintu jebakan. Menelan perempuan bayangan, manusia tua, dan Flibbertigibbet. Lalu menutup rapat kembali.
Mereka yang masih berada di atas permukaan tanah saling berpandangan.


4.
Serangga ungu itu bernama Mauve. Atas kehendaknya, Mauve mengawal tiga manusia yang juga peserta balapan-tarung ini, dan berasal dari kerajaan sekarat di antah-berantah.
Sona, satu dari tiga manusia, merupakan pangeran, terluka di awal hutan. Dikerubuti velociraptor. Beruntung mereka bertemu Stuart. Seorang idyllicist, juga peserta, dan sedang mencari adiknya yang diserang monster bayangan di garis start.
Stuart berniat mengebut ke garis finis karena disanalah ia menduga bisa menemukan adiknya. Mauve dan kelompok manusianya juga sama. Harus secepatnya ke finis untuk mengobati luka Sona.
Memiliki tujuan mirip, meski siapa pun pasti begitu, ditambah dipertemukan situasi sulit, jadilah mereka menyatukan kekuatan. Stuart memperbolehkan mereka menumpang di atas tunggangannya, dengan syarat mereka harus membantunya membebaskan sang adik dari pengaruh monster bayangan nanti.
Mereka bergegas menembus tengah hutan yang dipenuhi predator, tapi tidak membahayakan saat itu.
Mereka lalu tiba di ujung hutan dan bertemu dengan Gubbins dalam momen tak terduga. Keributan singkat dan sangat mendadak tadi pun tak terelakkan. Keributan yang secara misterius ditutup oleh fenomena terbukanya lantai hutan. Lantas menelan perempuan bayangan yang merupakan adik Stuart, manusia tua yang merupakan raja, dan tunggangan Gubbins: Flibbertigibbet.


5.
Gubbins, Mauve, Stuart, Sona, dan Elose (perempuan di kelompok tiga manusia. Seorang kesatria), duduk tegang di tunggangan Stuart menuju garis finis.
Gubbins nyaris kehilangan setengah tubuhnya beberapa saat lalu. Sebelum memutuskan bekerja sama. Saat mereka masih di tanah kosong di ujung hutan, dan Stuart sedang menjelaskan tentang aliansinya dengan Mauve beserta tiga manusia. Moncong seekor t-rex terayun lewat celah pohon dan menggigit kejam udara tempat Gubbins berdiri sepersekian detik sebelumnya.
Adalah Lill, tunggangan Stuart, yang menyelamatkan Gubbins. Lill juga mengatakan mereka hanya aman di pulau ini jika berdekatan dengannya atau Flibbertigibbet.
Gubbins tahu soal itu dan memikirkannya lagi sekarang, sambil melesat di wilayah berbatu yang sudah ia lewati dua kali.
Kemarin, ia melakukan banyak riset seputar Isla Wunder, yang digosipkan menjadi arena ronde pertama. Jadi ia tahu tentang DNA kucing betina yang kuat di dalam tubuh dinosaurus generasi pertama sebelum mereka dikloning. Fakta ini mendasari pikiran Gubbins bahwa ia akan aman selama ada Flibbertigibbet, karena tunggangannya itu juga semacam kucing. Pejantan utama, malah. Teori lugas yang disenyumi dewi fortuna.
Ia juga tahu soal pulau yang ujung atasnya patah ke timur laut. Sehingga sejak awal ia mengambil jalan tepi di kanan pulau agar tidak tersesat. Ia juga tahu soal dua ratus domba yang disiplin dikirim tiap minggu.
Lill mulai mendekati tebing dan tak lama kemudian sudah duduk menjilati punggung tangan di depan bendera finis.
Stuart buka peti harta karun. Disambut penari. Ia dapat dompet tanpa gantungan kunci.
Sona juga buka. Disambut meriah lagi. Dan ia dapat tongkat sihir berwarna hitam.
Terakhir Elose. Tidak lagi disambut. Kesatria wanita dapat pedang cahaya.
Mauve mendesak ketiganya agar mempersingkat momen penerimaan hadiah ini. Mereka masih harus menyelamatkan raja. Dan adik Stuart, sesuai janji. Juga Flibbertigibbet, Gubbins menambahkan.
Sona, terluka tapi tidak mau meninggalkan ayahnya, bersikeras menunggu di sini. Ia berikan pada Mauve tongkat hitam yang baru didapatnya sebagai tanda ia ikut berusaha. Elose juga tetap di puncak tebing ini. Berjanji melindungi pangeran.
Gubbins bilang wilayah dekat peti harta karun harusnya aman. Ia juga memberikan saran khusus supaya selamat dari ancaman lain di sini. Lalu berkedip.


6.
Hampir dua puluh menit sejak ronde pertama dimulai. Gubbins, Mauve, dan Stuart sudah kembali ke tanah kosong di ujung hutan. Dalam perjalanan tadi mereka juga melihat beberapa peserta yang berlomba menuju garis finis. Berdarah-darah, atau berteriak seperti maniak.
Di tanah kosong, Gubbins menemukan cara membuka lagi lantai hutan ketika memainkan bunga merah yang dari awal menarik perhatiannya. Tumbuhan tersebut ternyata tuas plastik. Mereka pun masuk.
Lill, yang membawa mereka, berjalan hati-hati di sepanjang lorong miring yang temaram oleh lampu dinding. Melewati itu, mereka tiba di bagian dalam laboratorium megah. Atau dulunya mungkin begitu.
Laboratorium bawah tanah ini sekarang tampak usang dan pengap. Meski masih mengesankan keluasan, di sini sangat sunyi.
Terdapat semacam ruang pertemuan, kursi kosong, dan semua pintu otomatis yang terkunci. Kecuali satu.
Pintu itu setengah terbuka seolah macet. Milik bekas ruang pengawas. Dari sini mereka melihat banyak hal.
Beberapa fasilitas laboratorium masih bekerja di satu lantai yang lebih dalam. Boks-boks berisi domba diterima lewat akses rel khusus dari luar. Gubbins menemukan Flibbertigibbet di antara domba itu. Lalu, di dekatnya, di dalam ruang kaca yang dipenuhi berbagai monitor aktif, mereka melihat raja. Lemas seolah terbius. Seekor dinosaurus ganjil duduk sambil mengoperasikan komputer di depannya.
Mauve langsung berderik rendah, marah, siap menyerbu. Gubbins menghentikan si serangga ungu. Stuart mengernyit, terus mencari keberadaan adiknya di antara itu semua.
Sementara ketiganya sibuk begitu, dinosaurus ganjil meninggalkan ruang kaca. Memasuki salah satu koridor. Menghilang dalam kegelapan.
Gubbins menyadari itu dan sedetik kemudian mereka sudah bergegas turun ke ruang kaca. Menemukan raja yang sekarat. Luka gigitan menganga keunguan di punggung tangannya.
Merasa tidak asing dengan luka itu, Gubbins dan Stuart saling lirik. Tapi Mauve yang lebih dulu berujar singkat bahwa raja keracunan.
Kedua idyllicist mengangguk. Mereka menyebutnya sebagai luka gigitan kucing gila.
Tiba-tiba, seluruh lampu di lantai ini menyala. Menyorot. Lill mendesis.
Bermandikan terang, dinosaurus ganjil itu berjalan kembali. Dikawal dua t-rex. Mereka berdiri di depan ruang kaca. Memerhatikan.
Gubbins menelan ludah. Mengabaikan keanehan anatomi dan penampilan si dinosaurus ganjil, kebencian yang ia terima dari tatapan tajam matanya yang kecil merupakan kebencian murni.
"Apa yang membuatmu semarah itu?" tanya Gubbins polos.
Monitor terbesar di ruang kaca berdengung menyala. Memperlihatkan rekaman dari berbagai aktivitas di laboratorium bawah tanah ini.


7.
Kepala t-rex. Badan velociraptor. Lengan dan sayap pteranodon. Sesuaikan semua ukuran itu. Lalu tambahkan kepribadian, kacamata tebal, dan pendidikan. Beri nama, atau sebut saja ia, Ibbo. Dinosaurus ganjil. Eksperimen  yang tak pernah dikembangkan lebih dari itu.
Tapi Ibbo bukannya tak memiliki kehidupan bersama mereka. Ia sempat mengalaminya. Kesenangan, saat peneliti sampai penjaga melihatnya sebagai keajaiban. Dan, akhirnya, kesedihan, saat Ibbo ditinggalkan sendirian di laboratorium kosong ini.
Ibbo tak tahu apa salahnya. Atau kenapa ia diciptakan. Untuk apa ia dibiarkan hidup. Ibbo takkan pernah tahu. Karena sekuat apa pun ia mencoba keluar dan menanyakannya, mereka selalu memastikan ia gagal.
Laboratorium bawah tanah adalah rumah. Isla Wunder adalah dunia. Ia adalah penguasa yang bertanggung jawab atas seluruh dinosaurus di sini.
Mungkin begitu saja cukup.
Kecuali, suatu hari nanti datang satu kesempatan untuk menjadi lebih dari itu.


8.
Gas hijau racun berembus dari pipa dan saluran ventilasi. Perlahan memenuhi ruang kaca yang terkunci dari luar. Mauve memapah raja. Stuart panik melihat-lihat sekitar. Gubbins masih memandangi monitor besar, lalu menoleh ke si dinosaurus ganjil. Ibbo, yang juga sedang menatapnya dari balik kacamata tebal. Penuh kebencian.
"Begitu," kata Gubbins. Maju mendekati dinding kaca yang memisahkan dirinya dan Ibbo. "Kau telah menderita, Tuan Dinosaurus."
Ibbo menggeram, memamerkan deretan gigi tajamnya.
"Aku mau membantumu."
Tapi Ibbo sudah balik badan. Diikuti dua t-rex yang mengawalnya. Menghilang lagi ke dalam kegelapan koridor.
Raja terbatuk. Tersadar. Mencengkeram pundak Mauve sambil meracau soal rencana Ibbo.
Dinosaurus ganjil itu akan pergi ke permukaan. Membawa pasukan dinosaurus yang dikendalikan oleh semacam peluit. Dinosaurus-dinosaurus beracun untuk menghabisi para peserta di Isla Wunder. Ia juga berniat mengirim bencana itu melalui pilar teleportasi ke seluruh penjuru negeri.
Lill menendangi dinding kaca dengan kaki belakangnya. Tapi kaca-kaca itu terlalu tebal. Dan mereka sudah harus menahan napas agar tak menghirup gas beracun.
Dalam kesulitan itu, Stuart melihat salah satu monitor. Kamera di tengah hutan menampilkan adiknya. Perempuan-idyllicist biasa. Entah bagaimana monster bayangan melakukannya. Kabur dari sini. Meninggalkan tubuh sang adik, lalu mengikatnya di pohon tinggi.
Berpikir cepat, Stuart mengeluarkan semua uang bercahaya dari dompet barunya. Ia membeli gelembung udara. Untuk bertahan selama Lill terus menendang dan menendang, sampai akhirnya memecahkan dinding kaca.
Mereka berlari keluar. Terbatuk.
Gubbins segera membebaskan Flibbertigibbet, memeluknya. Lalu, kali ini ia yang berpikir cepat. Ia tahu soal disiplin kuat pengiriman domba sebagai makanan. Hari ini masuk jadwal. Maka ia bertaruh. Dimanapun pasukan dinosaurus beracun itu sekarang, mereka pasti akan makan sebelum menyerang.
Jadi Gubbins mengusulkan untuk menyembunyikan domba-domba itu. Memperlambat mereka.
Atau, Mauve berpendapat buru-buru, melumpuhkannya.
Serangga ungu itu terbang menyuntikkan racun dari capitnya ke domba-domba. Satu-satu. Terlalu lama, ia ingat tongkat hitam pemberian Sona. Ia pun ikut bertaruh. Pada sihir. Ia memikirkan ledakan racunnya sendiri lewat ujung tongkat, kemudian mengayunkannya seperti konduktor.
Keberhasilan tak terduga. Seperti penyiram, semua domba seketika terinfeksi racunnya.
Mauve kembali memapah raja dan bergegas terbang keluar laboratorium duluan. Stuart naik ke punggung Lill. Gubbins naik ke punggung Flibbertigibbet.
Karena ingin memanfaatkan pilar teleportasi, tujuan akhir Ibbo pasti garis finis. Seperti yang lainnya. Tapi Stuart akan ke tengah hutan sekarang untuk menyelamatkan sang adik.
Ia memaksa Gubbins agar tidak terlibat lebih jauh. Memintanya lebih dulu pulang ke hotel. Dinosaurus ganjil itu bukan urusannya. Terlebih, ada masalah penting yang harus diketahui Gubbins mengenai para idyllicist yang menyusulnya ke dunia luar.
Gubbins berjanji akan menemuinya di hotel. Setelah itu keduanya berpisah di permukaan.
Stuart melesat ke dalam hutan. Gubbins menyusul Mauve ke garis finis dan menemukannya sedang bersimpuh di tengah padang rumput.
Keempat mata serangga ungu itu menatap hampa pada raja yang terbaring damai. Tak bergerak lagi. Ia terlambat.
Gubbins menyedot ingus. Menaikkan paksa Mauve dan jasad raja ke Flibbertigibbet, lalu lanjut melesat melewati padang rumput, wilayah berbatu, puncak tebing.
Ibbo sudah ada di sana.


9.
Sesuai saran Gubbins, Pangeran Sona dan Elose si kesatria wanita menyamar menjadi penari yang menyambut keberhasilan peserta di garis finis. Mereka bersembunyi di balik peti harta karun. Saat ini, hanya ada satu peserta lain, pemakai jetpack, di dekat mereka.
Lalu, Ibbo muncul dari belakang tebing. Melalui rute khusus dermaga tersembunyi di bawahnya. Dinosaurus ganjil itu tiba dua detik lebih cepat dari Gubbins, yang muncul dari depan.
Selanjutnya, semua bergerak dengan cepat, bersama-sama.
Elose, merasakan niat jahat Ibbo menyabot pilar teleportasi, keluar dari zona aman peti harta karun sambil menghunus pedang cahaya. Ia berhasil menunduk menghindari gigitan satu t-rex pengawal Ibbo, tapi dua langkah berikutnya terhenti setelah dihantam sabetan ekor t-rex satunya. Dari langit, kawanan pteranodon menukik, memperebutkan daging si kesatria wanita.
Flibbertigibbet masih di tepi tebing bagian depan. Di punggungnya, Gubbins meneriakkan nama si serangga ungu yang melesat murka ke arah Ibbo setelah melihat kejatuhan Elose.
Pangeran Sona merasakan emosi yang sama. Tak peduli masih terluka, ia keluar dari zona aman. Memerintahkan angin di sekitarnya untuk menyerang dua t-rex dan kawanan pteranodon sekaligus. Sihir ini memperlebar luka-luka cabikan di tubuhnya sendiri. Darah baru memercik.
Lebih banyak pengawal Ibbo bermunculan dari belakang tebing. Para velociraptor, langsung menyerang sang pangeran.
Di dekatnya, Mauve dihentikan kawanan pteranodon yang semakin terfokus di puncak tebing ini.
Sementara itu, Ibbo hampir berhasil memindahkan pilar teleportasi jika saja seseorang tidak menyelinap di antara keributan dan menubruknya hingga dinosaurus ganjil tersebut terjatuh. Kehilangan kacamata tebalnya yang terlempar ke laut. Seseorang tersebut adalah si peserta lain. Pemakai jetpack. Yang, tadi, sebelum kedatangan Ibbo, sedang diinterogasi di depan peti harta karun. Ia menoleh ke arah Gubbins yang mengacunginya jempol lantas membidik.
Gubbins yang meminta peserta familier itu menubrukkan diri tadi. Sekarang Gubbins mengincar peluit milik Ibbo. Menunggu si dinosaurus ganjil menjauhkannya dari leher sesaat sebelum ditiup.
Bersamaan dengan itu, para velociraptor berhasil memecah tubuh Sona menjadi beberapa bagian. Mauve menyaksikan semuanya dari celah paruh dan sayap pteranodon. Kematian mengerikan sang pangeran.
Serangga ungu itu bersimpuh, kosong, sambil menjerit pilu.
Rintihan menyayat yang memiliki amarah besar di balik permukaannya. Seketika, seluruh dinosaurus bergeser menjauh, mendengking ketakutan.
Ibbo yang hendak meniup peluit untuk mengambil alih lagi kontrol para dinosaurus, harus kehilangan benda tersebut setelah Floccinaucinihilipilification menembakkan peluru koin, sesuai arahan Gubbins, tepat ke tangannya.
Peluit yang lebih menyerupai terompet di genggaman manusia itu diambil oleh si peserta pemakai jetpack, lantas diserahkan ke Gubbins yang murung.


10.
Saat pertama kali mencapai finis, Mauve tidak ikut mengambil hadiah dari peti harta karun bersama Stuart, Sona, dan Elose. Gubbins mengagumi keputusan itu. Menurutnya, si serangga ungu sampai begitu karena takut kehabisan waktu menyelamatkan raja.
Gubbins tak tahu apa yang membuat Mauve sangat peduli pada ketiga manusia tersebut. Gubbins hanya tahu saat ini Mauve sedang menderita dan sangat marah. Serangga ungu itu gagal menyelamatkan dua dari tiga manusianya.
Dua. Karena si kesatria wanita ternyata masih bernapas.
Maka, dengan alasan yang sama, Gubbins berhasil membujuk Mauve agar memprioritaskan menyelamatkan nyawa Elose daripada memotong Ibbo lalu memakannya.
Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Mauve mengambil hadiah dari peti. Ia dapat semacam selimut yang seketika digunakan untuk menutupi jasad raja dan pangeran. Lalu ia memapah Elose perlahan, menghilang melalui pilar teleportasi.
Gubbins beralih ke Flibbertigibbet. Ada selembar uang bercahaya yang dijatuhkan Floccinaucinihilipilification ke punggung tunggangannya itu. Gubbins ambil. Ditambah dengan sejumlah simpanan di dompet baru. Ia akan berbelanja.
Floccinaucinihilipilification adalah pohon unik yang memiliki semua mata uang di semesta ini. Dan idyllicist adalah satu-satunya bangsa yang bisa mengoptimalkan keajaiban itu.
Gubbins membeli sebuah portal.
"Aku pakai satu tahun tabungan." Idyllicist itu tersenyum. "Kau lebih membutuhkannya. Tempat pulang yang baru. Rumah dimana kau akan merasa aman hidup bersama tanggung jawabmu, Tuan Dinosaurus."
Ibbo tak tahu kenapa Gubbins melakukan itu. Menyelamatkannya. Memahaminya.
Mereka turun ke tepi padang rumput, menunggu angin menyampaikan suara peluit khusus yang ditiup untuk mengumpulkan semua dinosaurus yang tersisa.
Peserta demi peserta mencapai garis finis. Jika mereka menoleh ke kanan dari ketinggian tebing, mereka bisa melihat barisan dinosaurus memasuki portal.
Senja, akhirnya, semua selesai. Gubbins dan Ibbo berada di pantai awal setelah memindahkan megalodon dan mosasaurus terakhir.
Perpisahan. Dinosaurus ganjil itu hanya menatap Gubbins selama beberapa saat, menoleh ke panorama Isla Wunder, dunianya, lalu memasuki portal. Dan portal itu menutup tanpa suara.
Gubbins tersenyum. Memutar Flibbertigibbet. Siap berlari ke finis.
Seseorang mengadangnya.
Si peserta pemakai jetpack. Sekujur tubuhnya yang sehitam bayangan, dengan mulut bergigi runcing di tengah perut, berpendar di bawah langit senja.
Banyak yang Gubbins ingin tanyakan pada monster bayangan itu. Pertama, mungkin namanya.
Jadi, Gubbins memberinya tumpangan lagi. Berharap nanti si monster mau menjawabnya. [*]

Komentar

  1. Summary kira-kira untuk entri ini adalah: Gubbins menyelesaikan balapan dengan teramat cepat. Ia pun menyelamatkan dunia dari invasi dino.

    Ada satu OC lain yang ikut agak kurang bisa tertebak identitasnya. Bayangan hitam itu Tanpa Nama, bukan? Saya kira mulutnya ada di ujung, di bagian kepala, bukan di perut. Atau mungkin saya salah. Karakterisasi Mauve pas, namun kurang ada konfliknya. Mauve ingin terbebas dari segala macam hal soal melindungi manusia, jadi saya kira dia bakal kesal atau bagaimana ketika begitu.

    Plot OC tambahan bukan dari peserta—mulai dari yang Gubbins bawa sampai dino—cukup menarik. Kematian dua dari mereka pun membentuk karakter Mauve dan Gubbins. Sayangnya, konflik dan pengembangan karakter terlalu dipusatkan di bagian Ibbo si dinosaurus dan karakter ciptaan sendiri. Mauve memang cukup berpartisipasi, tapi perannya cukup flimsy. Tokoh bayangan yang saya bingung ini siapa pun juga perannya hampir-hampir nol. Segala hal tentang ia hanya disebut di narasi. Hampir-hampir saya tak memedulikannya karena sepertinya ia cuma dimasukkan sebagai pencapaian kuota.

    Mungkin memang gaya menulis Anda, tapi minimnya dialog—apalagi saat momen yang seharusnya ber-tension tinggi—membuat narasinya stagnan. Minim warna. Gubbins, yang gaya bicaranya wah di CS, pun bicara hampir-hampir normal, kecuali di bagian 0. Anak seusianya saya rasa akan lebih senang bicara daripada diam dan hanya melakukan aksi seperti yang terlihat di narasi. Dialog adalah bumbu narasi indah, lagipula.

    Kalau bicara soal narasinya, saya patut acungi jempol. Menciptakan gambaran enak dan jelas yang sangat membantu ketika membaca. Namun, di tengah semuanya ada keheningan. Lagi-lagi, kurangnya dialog cukup membuat saya kurang menikmatinya. Tapi, adegan aksi dan drama telah dibangun dengan sangat baik.

    Overall, saya terhibur oleh narasinya yang enak, dan plot yang tak terpikirkan membuat ceritanya benar-benar segar. Saya beri nilai 8/10.

    Tambahan: saya penyuka shota dan sepertinya akan menggunakan Gubbins sebagai tokoh utama di cerita Hei Heiheihei. Namun, sepertinya saya bakal sering men-OOC-kannya jadi saya mohon maaf duluan. Semangat!

    BalasHapus
  2. Saya sebelumnya ga menyadari kalau plot panitia bisa dijadikan background saja dan si penulis tinggal menyesuaikan apa yang ia ingin ceritakan seperti Gubbins yang fokus menyelamatkan Ibbo.

    Pun saya agak merasa ganjil dengan minimnya dialog, apalagi di cerita semenegangkan ini dimana dinosaurus menjadi musuh dan dua dari karakternya mati mengenaskan. Emosi yang dialami Gubbins, Mauve, dan Stuart juga menjadi kurang terasa hanya dijabarkan lewat narasi, seperti angin berlalu yang teramat cepat. Tetapi mungkin ini karna batasan kata yang mengganjal.

    Positifnya, cerita ini sangat enjoyable. Plot unik, dimana ada OC NPC yg mengikuti Gubbins dg agendanya sendiri dan bertemu dengan Ibbo untuk mereveal rencana jahatnya. Salut dg Gubbins yg malah membantu Ibbo mencari rumah idamannya.

    9/10
    - Nadaa Kirana

    BalasHapus

Posting Komentar