[Lore Pre-R4] Harta, Pelari Labirin

Di atas tebing batu besar sebuah kanopi tergelar di atas tiang menjadikannya sebuah tenda non-permanen. Di tempat terdepan dua buah singgasana non-permanen telah diduduki oleh sang raja Gwenevere, Mellow.
Singgasana satu lagi tentu saja diduduki oleh CEO tunggal penggelar Battle of Realms kali ini Miranda Hadyatha.
Sang Raja meminum anggur merahnya, dan sang CEO menggunakan sedotan ulir meminum milkshake anggur miliknya.
Rekonstruksi perang Gurun Hitamz sudah berlangsung sekitar 20 menit beberapa peserta telah gugur kehilangan puppet clone mereka. Tetapi perang ini jauh dari usai. Kedua pihak masih saling memperebutkan kendali area utama di tengah.
“Sungguh pemandangan yang langka, Rajaku menyempatkan diri menghadiri putaran kali ini” pujian datar dilayangkan oleh Miranda sembari kembali menyeruput minuman dinginnya itu.
“Kau menciptakan putaran yang menarik Nona Miranda, perang terbesar di esmetas gurun Hitamz, konser idol nomor 1 negeri ini dan tak lupa menempatkan kepala kaleng yang memiliki prosesor digital itu sebagai jenderal. Siapa yang begitu bodoh akan melewatkan acara seperti ini.”
“Kebetulan, karena yang mulia berada di sini, aku ingin membicarakan mengenai esmetas yang paling merepotkan untuk putaran setelah ini.”
Raja Mellow tahu apa yang hendak dibicarakan oleh Miranda.
Dua dekade yang lalu lanskap Gwenevere sangat berbeda dengan yang ada di peta hari ini. Tiga buah kepulauan dan dua buah tanjung terbentuk begitu saja di kerajaan Gwenevere. Mereka begitu luas sehingga cocok disebut sebagai negara bagian atau esmetas bagi bahasa penduduk Gwenevere.
Sebagian dari tanah itu datang dalam keadaan kosong. Sebagian hadir dengan langsung berisikan kota dengan penduduknya. Penduduk Gwenevere menyambut para pendatang bau ini dengan hangat dan terbuka..
Tetapi, di esmetas keempat, esmetas Nanthara datang dengan kerajaan mereka sendiri dan menentang otoritas Gwenevere atas tempat itu.
Tentu saja hal seperti ini tidak boleh dibiarka. Maka ibunda dari Raja Mellow membawa pasukannya untuk meredakan api pemberontakan.
Perang yang berlangsung 18 hari itu akhirnya berujung kepada sebuah “perjanjian tanah diplomasi” sang Raja Iblis penguasa pulau mengakui kedaulatan Raja gwenevere. Tetapi semua yang terjadi di dalam esmetas Nanthara adalah adalah yurisdiksi sang raja Iblis, Astaroth.
“Untuk mencari Harta keempat, kau harus mengadakan putarannya di Pulau Iblis itu bukan?”
Miranda melepas aura santai miliknya dan seakan berfokus kepada bisnis di depan mata.
“Tepat sekali Rajaku!”
“Aku yang akan berbicara dengan Astaroth, tapi Iblis itu sangat gemar memakan Jiwa manusia, kau yakin bisa membuat para pesertamu ini selamat?”
Miranda tahu putaran keempat ini adalah putaran yang paling membahayakan bagi para peserta hingga saat ini.
“Aku ingin Rajaku menyampaikan kepada sang Iblis, untuk setiap Jiwa peserta jika melayang di pulaunya yang ia simpan dan tidak makan, aku akan menukarkannya dengan satu cincin segel bintang Daud yang kosong dan autentik.”
“Aku selalu kagum dengan kemampuan bernegosiasimu Miranda, kau tahu kerajaanku perlu satu atau dua duta besar yang seahli dirimu.”
“Ah Rajaku, saat ini politik negara tidak menarik buatku, Saat ini ~” dan kembali Miranda memasang aura bersantainya, melanjutkan menikmati milkshake miliknya.
Mellow bisa membaca sedikit nada menantang di kalimat terakhir Miranda, tapi bagi wanita yang segalanya tentang keuntungan ia tidak mungkin masuk ke ranah politik.
“Baiklah, Nona Miranda aku undur diri dulu, Jadwalku kini terisi dengan merencanakan temu janji dengan Astaroth berkat dirimu…”
“Maafkan hamba, Rajaku”
Miranda mengeluarkan ekspresi wajah yang dibuat imut sembari mengatupkan kedua tangannya di depan wajah.
“Tetapi sebelum aku pergi, aku ingin menyamakan kedudukan kita…” Mellow menutup matanya dan berkonsentrasi, “… Tricia, Hartanya berada di bilik perawatan dan perlengkapan dari ruang mesin pesawat angkasa Rasyid.”
Sekelebat bayangan meninggalkan tenda di atas tebing itu. Mellow melemparkan tawa kemenangannya sembari berjalan menuju helikopter meninggalkan area putaran ronde ketiga.
Kesal, tidak ada dari salah satu pegawai Miranda yang akan menandingi kecepatan dan kekuatan Tricia. Kali ini sekali lagi ia harus merelakan kehilangan Harta yang muncul di putaran ini.
Pertanyaannya kini adalah, Harta keempat dari esmetas Nantharai nanti akan jatuh ke tangan siapa?
Bersambung ke:
Kisah panitia R5

Komentar