[Lore Pre-R5] Harta, Vortnight

Sudah 10 hari semenjak kematianku di pulau labirin terkutuk itu.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya. Tapi sepertinya para panitia mampu menghidupkanku kembali. Mereka bilang tubuh dan jiwaku kembali utuh karena kekuatan sang Iblis bernama Astaroth itu.
Tidak lupa setelah kembali ke hotel sekali lagi aku menemukan permata lagi di kantung bajuku, permata yang sama yang dibeli panitia dariku setelah selesai putaran pertama.
Untuk saat ini, hanya diriku yang tahu tentang keberadaan permata yang kedua ini di tanganku. Dan baik Soraya maupun panitia Miranda tidak mencoba menawari untuk membeli ini lagi, kurasa lebih baik jangan dipikirkan dahulu.
Saat ini kami, hampir lebih dari 150 peserta event ini tengah berada di dalam empat buah bus wisata menuju ke suatu tempat yang mereka katakan adalah lokasi ronde selanjutnya dari lomba ini.
Tempat yang kami tuju ternyata tidaklah terlihat asing. Walaupun berbeda, tempat ini memiliki desain yang sama dengan hanggar dimana kami datang melalui gerbang dimensi.
Sebuah pabrik dari perusahaan Industri NGSR yang sepertinya terkenal bagi kerajaan ini.
Menarik, biasanya kami diberikan briefing ataupun trailer selengkap mungkin tetapi kali ini yang disampaika hanyalah kami harus pindah ke lokasi.
Saat aku dan para peserta lain berjalan beriringan didalam koridor pabrik NGSR seorang petugas menghampiriku dan memanggil namaku.
“Tuan [redacted] Felix Garfield, Lokasi anda ada di tempat lain, harap ikuti saya.” Dari suara yang diciptakan oleh mesin pidato. Jelas, bahwa panitia yg satu ini adalah android.
Sebagai peserta yang baik tentu saja aku harus mengikuti aturan penyelenggara, tetapi rasa khawatirku semakin menjadi-jadi saat mengetahui dari semua peserta hanya aku yang dipisahkan sendirian.
Pemandu membawaku menuju ke lantai dua dari pabrik melewati koridor perkantoran yang sangat berbeda dengan lantai produksi yang diliputi tembok besi.
Pemandu itu berhenti di depan sebuah pintu ruangan, “Anda sudah diharapkan di dalam Tuan.”
Aku tidak perlu cemas, mereka pasti membawaku ke sini untuk  meminta pernata merah yang kumiliki saat ini. 25 juta sudah kumiliki, aku tidak akan pulang dengan tangan kosong seandainya mereka meminta permata ini akan kuberikan sebelum mereka tawar-menawar menggunakan nyawaku.
Memasuki pintu tersebut aku dihadapkan dengan pemandangan sebuah ruang rapat normal. Tiga orang telah duduk di kursinya masing-masing menghadap ke arah monitor besar.
Tayangan dalam monitor itu memperlihatkan semua peserta selain diriku berada di aula luas dengan ratusan kursi diurut membentuk posisi melingkar. Menariknya kursi-kursi tersebut adalah kursi yang digunakan para atlit olahraga elektronik lengkap dengan perangkat kepala berlayar, Teknologi VR.
“Selamat datang Tuan Felix” yang menyapaku duluan adalah sebuah robot, bukan android sebuah robot humanoid polos yang lebih terlihat seperti manekin besi, Tetapi cara bicara dan nada dari modulator suara itu tidak asing baginya.
“Maafkan aku, kau mungkin tidak mengenaliku dalam bentuk seperti ini tetapi saat ini tubuh asliku tengah berada di ruang penyiaran memandu pemirsa untuk ronde kali ini. Kau mengenalku sebagai Rasyid, ingat pilot utama yang menerbangkan kapal angkasa kita di udara dari 2 ronde silam?”
Ah, ronde peperangan itu, dimana aku yang ditempatkan di ruangan teleportasi kapal angkasa menjaga kapal dari para penyusup tim Gurun.
“Ah yah, Kapten? Dan mereka adalah…” aku menggestur menunjuk kepada dua orang lain di dalam ruangan.seorang wanita kekar berjirah dan pria bersetelan serba hitam seakan ia adalah anggota MiB polisi ekstraterrestrial.
“Ah mereka berdua adalah perwakilan dari sponsor lain yang memastikan aku tidak memonopoli permata yang kaudapatkan di ronde sebelumnya dan ronde kali ini.”
“Maksudmu permata seperti ini?” aku mengeluarkan permata merah yang kutemukan setelah kudibangkitkan.
Si setelan hitan segera membuka sebuah peti perhiasan yang ada di meja dan di dalamnya terdapat cekukan yang pas buat diisikan dua buah permata. Tanpa berpikir panjang aku menaruh permata tersebut di dalam peti itu.
“Darimana kalian yakin tahu aku akan mendapatkan permata lagi di ronde ini?”
“Mereka selalu hadir di di dekat orang yang memang dipilih oleh mereka, kebetulan anda adalah orang beruntung tersebut. Di putaran pertama anda mendapatkannya dari peti gacha. di putaran kedua saya mendapatkannya saat sesi balapannya adalah sesi balapan anda. Di putaran ketiga permata ini muncul hanya berjarak sepuluh meter dari posisi anda. Dan kali ini permata ini tercipta saat sang Iblis merekonstruksi ulang tubuh anda, apa yang terjadi empat kali pasti terjadi lima kali.”
Semua memori pertempuran dan balapan yang kulalui seaakan terlintas ulang, tapi tidak ada yang menjelaskan mengapa permata-permata itu hadir disekitarku.
“Jadi khusus untuk anda sendiri, kami menyiapkan tempat spesial untuk mengikuti ronde diawasi oleh ketiga perwakilan sponsor, karena tuan felix adalah orang yang spesial bagi kerajaan ini.”
Ah, itu sebabnya juga ada satu perangkat VR yang berada di ruangan ini. Mereka ingin aku mengikuti ronde ini dari posisi yang berbeda.
“Tentu saja kami mendoakan kesuksesan Tuan Felix, seandainya gagal kami sudah menyiapkan berbagai keuntungan bagi Anda karena menjadi peserta paling spesial di ajang ini, bersiaplah tuan.”
Rasyid dengan tubuh cadangannya memanduku untuk duduk di kursi khusus itu dan memasangkan perlengkapan VR kepadaku.
“Briefing mengenai tugas anda dan dan cara bermain telah dimasukkan ke paket tutorial setengah jam pertama anda di alam maya, selamat bertanding!”
Simulation start!
Bersambung ke:
Syarat dan Ketentuan R5
Lore Pre-R6

Komentar

Entri terbaru

Tampilkan selengkapnya